Umat Islam di seluruh dunia bersiap menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 M, sebuah momen penuh makna untuk mengenang ketaatan Nabi Ibrahim AS yang bersedia mengorbankan putranya, Nabi Ismail AS, demi perintah Allah SWT. Hari raya ini, yang juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban atau Hari Raya Haji, memiliki keutamaan dan sunnah yang dianjurkan untuk mendulang pahala berlimpah.

Berbeda dengan Idul Fitri yang identik dengan silaturahmi dan maaf-memaafkan, Idul Adha mengedepankan ibadah kurban dan pelaksanaan ibadah haji. Untuk memaksimalkan momen suci ini, para ulama menganjurkan enam amalan sunnah yang patut kita laksanakan:

1. Mengumandangkan Takbir

Kumandang takbir menjadi syiar utama di Hari Raya Idul Adha. Mulai dari malam hari raya hingga hari tasyrik terakhir (13 Dzulhijjah), takbir dianjurkan untuk dikumandangkan di masjid, mushala, dan rumah-rumah. Ini adalah bentuk mengagungkan dan memuliakan Allah SWT. Sebagaimana disebutkan dalam kitab Raudlatut Thalibin: “Disunahkan mengumandangkan takbir pada malam hari raya mulai terbenamnya matahari, dan sangat disunahkan juga menghidupkan malam hari raya tersebut dengan beribadah.” Menghidupkan malam hari raya dapat dilakukan dengan shalat Maghrib, Isya, dan Subuh berjamaah.

2. Mandi Sunnah

Sebelum melaksanakan shalat Idul Adha, sangat dianjurkan untuk mandi. Waktu terbaik adalah setelah Subuh, mendekati waktu keberangkatan ke masjid, agar tubuh tetap bersih dan segar. Mandi sunnah ini berlaku bagi seluruh umat Muslim, baik laki-laki maupun perempuan, termasuk bagi mereka yang berhalangan shalat Id namun ingin merasakan keutamaan hari raya.

3. Memakai Wewangian, Memotong Kuku, dan Rambut

Untuk menyambut Idul Adha, disarankan untuk membersihkan diri dengan memotong rambut dan kuku, serta menghilangkan bau tak sedap, lalu memakai wewangian atau parfum. Amalan ini sejatinya bisa dilakukan kapan saja, namun menjadi sangat dianjurkan menjelang hari raya untuk meraih keutamaan dan kesempurnaan ibadah.

4. Memakai Pakaian Terbaik, Bersih, dan Suci

Kenakan pakaian yang paling baik, bersih, dan suci saat Idul Adha. Bagi laki-laki, pakaian berwarna putih dan memakai serban sangat dianjurkan. Ini adalah bentuk penghormatan terhadap hari raya. Sementara itu, bagi perempuan, disarankan untuk memakai pakaian sederhana dan tidak berlebihan dalam berhias atau menggunakan wewangian, agar tidak menarik perhatian yang tidak semestinya.

5. Berjalan Kaki Menuju Masjid

Lebih utama untuk berjalan kaki saat menuju ke masjid atau tempat shalat Id. Selain mengikuti sunnah Rasulullah SAW, amalan ini juga memungkinkan kita untuk bertegur sapa dan bersilaturahmi dengan sesama Muslim di sepanjang jalan. Bagi yang berhalangan, seperti lansia atau orang sakit, diperbolehkan menggunakan kendaraan. Disarankan pula untuk berangkat lebih awal agar mendapatkan shaf terdepan dan dapat bersama-sama bertakbir.

6. Makan Setelah Shalat Id

Berbeda dengan Idul Fitri, pada Idul Adha dianjurkan untuk makan setelah selesai melaksanakan shalat Id. Rasulullah SAW biasanya mengonsumsi kurma dalam jumlah ganjil setelah shalat Idul Adha. Di Indonesia, jika kurma tidak tersedia, makanan pokok setempat seperti nasi juga bisa menjadi pilihan, disesuaikan dengan kebiasaan dan ketersediaan.

Dengan melaksanakan amalan-amalan sunnah ini, diharapkan kita dapat meraih keberkahan dan pahala yang berlimpah di Hari Raya Idul Adha 1446 H ini. Semoga Allah SWT menerima setiap ibadah dan amal shaleh kita.

Selamat Hari Raya Idul Adha 1446 H!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *